Karakter EMOSI dalam FILM INSIDE OUT
Ada lima karakter Inside Out yang menarik untuk dikenali. Inside Out sendiri berkisah tentang sejumlah proses emosional yang ada dalam kepala seorang anak gadis bernama Riley. Proses emosional dalam kepala Riley tersebut bukan murni emosional saja, melainkan tetap mempertimbangkan kognitifnya juga. Film ini pun memiliki fokus pada dinamika dari setiap personifikasi emosi yang ada dalam kepala Riley, yang sebenarnya ada pula dalam setiap kepala manusia.
Menurut teori Paul Ekman, lima karakter emosi dalam film Inside Out, yakni Joy (senang), Sadness (sedih), Fear (takut), Anger (marah), dan Disgust (jijik) merupakan lima dari enam emosi dasar manusia. Jadi, sebenarnya masih ada satu emosi lainnya, yaitu Surprise (kaget). Sedangkan dalam teori Plutchik, selain enam emosi tersebut, ia menambahkan anticipation (antisipasi) dan acceptance (penerimaan).
Sutradara Pete Docter menuangkan imajinasinya dalam cerita tentang anak gadis berusia 11 tahun bernama Riley. Alkisah, dalam kepala Riley terdapat sebuah “Markas” dan lima karakter emosi yang menentukan perilakunya sehari-harinya. Keunikan dari lima karakter emosi dalam film Inside Out adalah warna-warna mereka yang berbeda, dan warna mereka masing-masing itu ternyata memiliki alasan tersendiri.

JOY (Senang / Bahagia)
inside-out-joy
Joy (Amy Poehler) yang menjadi kebahagiaan Riley berwarna kuning berkilauan. Karakter optimis yang selalu berusaha membawakan keceriaan dalam hidup Riley. Dia adalah pemimpin yang bisa menangani hampir semua situasi buruk, dan selalu berusaha untuk tetap bersikap ceria. Joy melihat tantangan dalam hidup Riley sebagai kesempatan, dan masa-masa yang tak terlalu menyenangkan hanya sesuatu yang harus dilewati sebelum mendapatkan sesuatu yang lebih besar. Joy muncul saat pertama kali Riley lahir dan untuk pertama kali bisa melihat orang tuanya. Itulah emosi pertama kali yang dirasakan Riley dan menjadi kenangan dalam kehidupannya. Semua orang pasti ingin merasakan emosi yang satu ini, namun harus difahami bahwa hidup tidak selalu bahagia selamanya. Pete Docter, sutradara Inside Out, menjelaskan makna dari warna emosi yang dimiliki Joy. “Kita memilih Joy dengan warna kuning karena kita memikirkan tentang kembang api. Kamu tahu? Seperti ledakan, dan memiliki energi untuk itu,”

SADNESS (Sedih)
inside-out-sadness
Sadness (Phyllis Smith) yang mengingatkan Riley akan masa-masa kelamnya berwarna biru. Tak ada satupun dari empat karakter emosi Riley lainnya yang mengerti tugas Sadness. Dia sebenarnya ingin membantu Riley untuk bersikap optimis, tetapi sangat sulit menjaga aura positif pada karakter emosi berwarna biru itu. Sadness bertanggung jawab di semua sikap melancholic Riley. Ketika sedang sedih orang cenderung malas untuk melakukan sesuatu. Ini sesuai sekali dengan karakter Sadness dalam film ini. Sedih adalah emosi yang sering datang dalam kehidupan manusia, adakalanya memang harus dilampiaskan dalam tangisan, supaya beban bisa sedikit berkurang. Melalui emosi Sadness, sang sutradara Pete ingin menunjukkan bahwa kesedihan tidak selalu buruk. Orang-orang sering memaknai kesedihan sebagai sesuatu yang pantas dijauhi, namun sesungguhnya kesedihan juga bisa  merupakan sesuatu yang baik. Kesedihan bisa mengajarkan orang-orang sesuatu.

FEAR (Takut)
inside-out-fear
Fear (Bill Hader) sebagai emosi ketakutan dalam segala tindak tanduk Riley berwarnaungu. Tugas utama tokoh Fear yang disuarakan Bill Hader ini adalah membuat Riley tetap aman dan terlindungi. Dia selalu memberikan kewaspadaan akan potensi insiden dan bencana, serta memperhitungkan risiko tiap hal yang dilakukan Riley sehari-hari.
Sebagian besar aktivitas Joy membuat Fear merasa heboh karena menganggapnya berbahaya. Fear membuat Riley selalu berfikir ulang dan selalu mempertimbangkan ketika akan melakukan sesuatu hal. Dengan cara itulah Riley bisa lebih terjaga dan aman. Apabila karakter Fear kurang berperan, barangkali manusia akan menantang semua bahaya yang ada di sekitarnya. Sebaliknya, apabila ia kurang berperan, karakter ini bisa yang menghadirkan phobia-phobia di dalam hidup manusia.

ANGER (Marah)
inside-out-anger
Anger (Lewis Black) yang menjujung tinggi keadilan dan memastikan Riley mendapatkan keadilan dalam segala hal memiliki warna merah. Anger adalah wujud dari kemarahan Riley. Dan ketika sesuatu tak seperti yang diharapkan, Anger akan mengambil alih Markas. Anger ini mengambil alih saat-saat di mana Riley merasa dirinya perlu didengarkan. Meluapkan rasa yang tersimpan dalam hati. Karakter Anger ini sering digunakan untuk menyalurkan perasaan terkekang. Namun juga harus bijak, tidak ada yang baik dari sesuatu yang berlebihan. Ketika bisa dikelola dalam manajemen kemarahan yang baik maka emosi ini akan membawa pengaruh yang positif.

DISGUST (Jijik)
inside-out-disgust
Disgust (Mindy Kaling) yang menentukan standar Riley dalam segala hal memiliki warna hijau. Karakter ini mungkin yang paling jujur dan tak naif. Disgust membantu Riley agar tidak keracunan, secara fisik maupun sosial. Jadi, tugas Disgust adalah bersikap hati-hati dan memasang mata pada orang-orang yang berhubungan dengan Riley, termasuk menjauhkannya dari sayuran brokoli. Karakter emosi ini melindungi manusia dari hal-hal yang terlalu berlebihan, aneh, atau ekstrem di sekitar kita. Tujuan adanya rasa jijik dalam diri kita adalah untuk memberi alarm, bahwa ada sesuatu yang bahaya di hadapan kita – misalnya ketika ada makanan yang berbahaya. Sehingga, ada peringatan sebelum sesuatu terjadi. Karena, pada saat-saat tertentu, rasa jijik membuat kita itu lebih manusiawi. Ketika manusia merasa tidak cocok dengan sesuatu hal, maka ia akan lebih berhati-hati terhadapnya dan bersikap menjaga jarak. Dengan kata lain, ia akan merasa jijik untuk bergabung dengannya. Jadi, Disgust berperan besar dalam memutuskan di kelompok mana seharusnya seseorang berada.
 sumber: http://kaaffah.xyz/film-inside-out/

Comments

Popular posts from this blog

cerita rakyat sangkuriang